Jumat, 29 Januari 2016

Hidayah Seorang Astronot Yang Mencari Seruan Lafadz Yang Terdengar Di Bulan



Neil Amstrong
Hidayah Seorang Astronot Yang Mencari Seruan Lafadz Yang Terdengar Di Bulan

       Oleh Muhammad Yusril Koto
        (Santri PPM As-Salam Mojokerto)
Sepotong teori yang  menerangkan,  semua  suara yang ada di muka bumi akan berkumpul di angkasa, tetapi kenapa orang yang pertama kali mengginjakkan kakinya di bulan mendengarkan seruan lafadz nan suci.

Neil Amstrong bersama dua orang temanya berhasil mengginjakkan kaki di bulan (1969),  seorang anak  keturunan Skotlandia dan Jerman. Masa  kecilnya ia sangat mencintai dunia penerbangan, saat usia 2 tahun sang ayah sering membawanya ke Cleveland Air Races dan usia 6 tahun ia pertama kali merasakan terbang bersama sang ayah.
Begitu menginjakkan kaki di bulan, terdengar lafadz yang asing  berkumandang di telinga Neil Amstrong, pada saat itu ia tidak mengetahui apa arti dari suara yang terdengar di telinganya itu. Disaat Neil Amstrong berada di bulan dan sesampai nya ke Bumi, ia masih mencari tahu  suara apa  yang terdengar di bulan yang sangat merdu.
   Bukan hanya lafadz yang terdengar di bulan, Neil Amstrong juga melihat bekas belahan bulan  yang merupakan mukjizat nya nabi, pada saat jaman kenabian Muhammad.
Sampai akhirnya 30 tahun berlalu  Neil Amstrong memutuskan kepada pihak NASA untuk cuti. bertujuan  untuk wisata dan menggembalikan kepulihannya setelah sekian lama bekerja, Ia meminta untuk berkunjung ke Mesir, dan pertama kali dalam sejarah hidupnya ia di kota Kairo atau kali pertama ia mengunjunggi Negara islam.
Sampai di kota Kairo ia mengginap di hotel, yang mana berada di tengah kota. Neil Amstrong langsung menuju kekamarnya dan bersitirahat
 untuk berbaring di ranjang. Selang beberapa menit terdengarlah suara adzan…
Allahuakbar…..Allahuakhbar…….
Dia pun segera bangkit, duduk di tepi ranjang mendengarkan suara itu, bersamaan dengan selesai nya adzan berkumandang, bayangan 30 tahun silam waktu gemilangnya itu teringat kembali di benaknya.
Tiba-tiba tersadar bahwa “ Ya, disanalah aku mendengar suara ini untuk pertama kalinya dalam hidupku.” (Ujarnya)  Neil Amstrong pun berseru dalam bahasa inggris di luar kesadaranya, “Wahai Tuhan yang Maha Suci, Ya tuhan, benar aku ingat bahwa disanalah aku mendengar seruan itu pertama kali dan sekarang di Kairo, aku mendengarkan nya di bumi.
Kemudian Neil Amstrong membaca dan berusaha untuk ingin tidur, akan tetapi tidak bisa sama sekali, dan ia menggambil buku dari dalam tasnya dan membacanya untuk menunggu  hingga pagi hari,  ia membaca, tetapi pikiranya melayang entah kemana dan sama sekali tidak mengerti atas buku yang di bacanya.
Dan dia terus berharap atas kenantian seruan adzan yang di dengarkanya, setelah itu ia pergi ke kamar kecil untuk mencuci muka, dan bergegas dengan cepat pergi bersama rombongan temanya untuk berkeliling dan seluruh anggota tubuh nya disiapkan  untuk menanti seruan adzan.
Neil Amstrong pun mendengar seruan adzan di saat ia berada di museum Fir’aun. Dan ia perintahkan keteman temannya untuk mendengarkan suara adzan itu, sampai-sampai teman nya di suruh diam sejenak untuk mendengarkan.
Liburan Neil Amstrong pun berakhir ia akan pulang bersama para wisatawan lain menuju Amerika, dengan sengaja Neil Amstrong turun ke ruang makan  sedikit terlambat agar tidak bertemu dengan temanya, dan menjahui teman-temannya hingga kembali ke Amerika.
Di Negara Amerika ia terus berusaha agar dapat mempelajari Agama Islam, dan disaat itulah timbul rasa ketertarikanya kepada Agama Islam. Selang beberapa bulan kemudian dia mengumukan keislamanya, dan memberi tahu pada saat wawancara Neil meyatakan masuk islam kerana dia telah mendengar suara adzan dengan telinganya sendiri di bulan.
Datang lah sebuah surat pemecatan dari pihak NASA, dalam hal NASA berlepas diri atas astronot yang pertama kali mengginjakan kaki di bulan itu, karena ia menyatakan diri masuk islam, dan membantah tentang terdengarnya adzan di bulan.
Neil pun memanggil dalam sebuah majalah mempertanyakan atas keputusan pemecatan, “memang saya kehilangan pekerjaan, tetapi aku menemukan Allah”,(ujarnya).
Astronot  yang menginjakan kaki pertama kali di bulan meninggal dunia (26/08/ 2012). Ia meninggal dunia pada usia 82 tahun setelah menjalani operasi  karena menderita penyakit jantung koroner.
 Kini jasa sang astronot selalu dikenang orang banyak. Dianggap ia sebagai seseorang yang mencintai negaranya, rendah hati dan beramal. Pada saat ini nama Neil Amstrong banyak diabadikan sebagai nama tempat, sekolah, dan jalan lintas penghubung yang ada di Amerika.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar