Neil Amstrong
Hidayah Seorang
Astronot Yang Mencari Seruan Lafadz Yang Terdengar Di Bulan
Oleh Muhammad Yusril Koto
(Santri PPM As-Salam Mojokerto)
Sepotong
teori yang menerangkan, semua suara yang ada di muka bumi akan berkumpul di angkasa,
tetapi kenapa orang yang pertama kali mengginjakkan kakinya di bulan
mendengarkan seruan lafadz nan suci.
Neil Amstrong bersama dua orang temanya berhasil
mengginjakkan kaki di bulan (1969), seorang anak
keturunan Skotlandia dan Jerman. Masa
kecilnya ia sangat mencintai dunia penerbangan, saat usia 2 tahun sang
ayah sering membawanya ke Cleveland Air Races dan usia 6 tahun ia pertama kali
merasakan terbang bersama sang ayah.
Begitu menginjakkan kaki di bulan, terdengar
lafadz yang asing berkumandang di
telinga Neil Amstrong, pada saat itu ia tidak mengetahui apa arti dari suara
yang terdengar di telinganya itu. Disaat Neil Amstrong berada di bulan dan
sesampai nya ke Bumi, ia masih mencari tahu
suara apa yang terdengar di bulan
yang sangat merdu.
Bukan hanya lafadz yang terdengar di bulan,
Neil Amstrong juga melihat bekas belahan bulan
yang merupakan mukjizat nya nabi, pada saat jaman kenabian Muhammad.
Sampai akhirnya
30 tahun berlalu Neil Amstrong memutuskan
kepada pihak NASA untuk cuti. bertujuan
untuk wisata dan menggembalikan kepulihannya setelah sekian lama bekerja,
Ia meminta untuk berkunjung ke Mesir, dan pertama kali dalam sejarah hidupnya
ia di kota Kairo atau kali pertama ia mengunjunggi Negara islam.
Sampai di kota
Kairo ia mengginap di hotel, yang mana berada di tengah kota. Neil Amstrong
langsung menuju kekamarnya dan bersitirahat
untuk berbaring di ranjang. Selang beberapa
menit terdengarlah suara adzan…
Allahuakbar…..Allahuakhbar…….
Dia pun segera bangkit, duduk di tepi ranjang
mendengarkan suara itu, bersamaan dengan selesai nya adzan berkumandang, bayangan
30 tahun silam waktu gemilangnya itu teringat kembali di benaknya.
Tiba-tiba tersadar bahwa “ Ya, disanalah aku mendengar
suara ini untuk pertama kalinya dalam hidupku.” (Ujarnya) Neil Amstrong pun berseru dalam bahasa inggris
di luar kesadaranya, “Wahai Tuhan yang Maha Suci, Ya tuhan, benar aku ingat
bahwa disanalah aku mendengar seruan itu pertama kali dan sekarang di Kairo,
aku mendengarkan nya di bumi.
Kemudian Neil Amstrong membaca dan berusaha
untuk ingin tidur, akan tetapi tidak bisa sama sekali, dan ia menggambil buku
dari dalam tasnya dan membacanya untuk menunggu hingga pagi hari, ia membaca, tetapi pikiranya melayang entah
kemana dan sama sekali tidak mengerti atas buku yang di bacanya.
Dan dia terus berharap atas kenantian seruan
adzan yang di dengarkanya, setelah itu ia pergi ke kamar kecil untuk mencuci
muka, dan bergegas dengan cepat pergi bersama rombongan temanya untuk
berkeliling dan seluruh anggota tubuh nya disiapkan untuk menanti seruan adzan.
Neil Amstrong pun mendengar seruan adzan di
saat ia berada di museum Fir’aun. Dan ia perintahkan keteman temannya untuk
mendengarkan suara adzan itu, sampai-sampai teman nya di suruh diam sejenak
untuk mendengarkan.
Liburan Neil Amstrong pun berakhir ia akan
pulang bersama para wisatawan lain menuju Amerika, dengan sengaja Neil Amstrong
turun ke ruang makan sedikit terlambat
agar tidak bertemu dengan temanya, dan menjahui teman-temannya hingga kembali
ke Amerika.
Di Negara Amerika ia terus berusaha agar
dapat mempelajari Agama Islam, dan disaat itulah timbul rasa ketertarikanya
kepada Agama Islam. Selang beberapa bulan kemudian dia mengumukan keislamanya,
dan memberi tahu pada saat wawancara Neil meyatakan masuk islam kerana dia
telah mendengar suara adzan dengan telinganya sendiri di bulan.
Datang lah sebuah surat pemecatan dari pihak
NASA, dalam hal NASA berlepas diri atas astronot yang pertama kali mengginjakan
kaki di bulan itu, karena ia menyatakan diri masuk islam, dan membantah tentang
terdengarnya adzan di bulan.
Neil pun memanggil dalam sebuah majalah
mempertanyakan atas keputusan pemecatan, “memang saya kehilangan pekerjaan,
tetapi aku menemukan Allah”,(ujarnya).
Astronot yang menginjakan kaki pertama kali di bulan
meninggal dunia (26/08/ 2012). Ia meninggal dunia pada usia 82 tahun setelah
menjalani operasi karena menderita
penyakit jantung koroner.
Kini
jasa sang astronot selalu dikenang orang banyak. Dianggap ia sebagai seseorang
yang mencintai negaranya, rendah hati dan beramal. Pada saat ini nama Neil Amstrong
banyak diabadikan sebagai nama tempat, sekolah, dan jalan lintas penghubung
yang ada di Amerika.